Buku ini berfokus pada kesantunan berbahasa di kalangan mahasiswa, khususnya mahasiswa Universitas Negeri Semarang. Mahasiswa sebagai masyarakat tutur yang multidimensi (dimensi lingual, etnik, agama, budaya, studi, dan kebiasaan) dimungkinkan memiliki kesantunan dan ketidaksantunan dalam berbahasa yang bervariasi wujudnya.